Maudy
Faza Maudya, Gadis Multitalenta dan Berprestasi
Maudy
Faza Maudya lahir pada Tanggal 19 Desember 1994, Jakarta,Indonesia. Maudy Faza
Maudya yang lebih dikenal dengan sebutan Maudy Ayunda, seorang gadis cantik, sederhana dan natural. Maudy
adalah anak pertama dari dua bersaudara dan anak dari pasangan Didit Jasmedi R.
Irawan dan Mauren Jasmedi. Peranan orang tua dan keluarga tercinta yang
memberikan motivasi untuk Maudy Ayunda
menghasilkan prestasi-perstasi luar biasa. Masa kecil Maudy Ayunda sangat suka
membaca, ia belajar membaca pada usia 3 tahun. Selain membaca ia juga mempunyai
hobby menyanyi, sedari kecil memang
mempunyai talenta. Dalam usia kanak-kanak, ia sukses menerbitkan kumpulan
cerita dogeng anak berjudul " A Forest Of Fables " yang hasilnya
didermakan kepada korban tsunami daerah Aceh.
Pesona
Maudy kecil memang membuat jalannya menjadi seorang aktris berjalan mulus, pada
usia 11 tahun, ia sudah membintangi sebuah film yaitu “Untuk Rena” pada tahun
2006 dan langsung menjadi pemeran utama. Tiga tahun setelah kesuksesan "Untuk
Rena", ia berperan menjadi Zakiah Nurmala, gadis SMA sang pujaan hati Arai
(pemeran utama) di film “Sang Pemimpi” pada tahun 2009. Sempat rehat 2 tahun, ia kembali berseni peran
dengan mencicipi peran sebagai kakak pada film “Rumah Tanpa Jendela” pada tahun
2011, tetapi kualitas aktingnya tidak terlalu terlihat karena tidak tampil
secara penuh. Finalis Gadis Sampul tahun
2009 ini kembali tampil di film “Tendangan dari Langit” bersama Pesepakbola
Nasional, Kim Kurniawan dan Irfan Bachdim pada tahun 2011. Selanjutnya, kariernya
melambung ketika dipasangkan dengan Adipati Dolken di 3 film berturut turut,
yaitu “Malaikat Tanpa Sayap”, “Perahu Kertas” dan “Perahu Kertas 2”. Chemistry
yang terbangun diantara keduanya memang terjalin dengan indah di film yang
mereka bintangi. Selain bakatnya di dunia film, Maudy juga pernah menjadi
pembicara termuda Regional Meeting and Stakeholder Consultation on the post-
2015 Develoment Agenda di Nusa Dua, Bali, Indonesia 13-14 Desember 2012.
Maudy
Ayunda adalah bukti nyata Indonesia memiliki generasi muda yang handal dan
berbakat dalam bidang seni maupun akademis. Semua itu tersemat pada prestasi
yang dihasilkan oleh bintang muda cantik berusia 21 tahun tersebut. Segudang
prestasi dan perolehan keberhasilan menuju puncak tidak serta merta
mengendorkan semangat Maudy Ayunda yang telah menjadi bintang ternama dan
akhirnya memutuskan sekolahnya kejenjang lebih tinggi.
Maudy
Ayunda memutuskan hijrah menimba ilmu dibidang filosofi, ekonomi dan politik di
Universtas Besar Oxford, Inggris. Di Universitas Oxford, PPE merupakan salah
satu jurusan favorit, baik dari mahasiswa dalam negeri maupun internasional.
Selain itu, Oxford adalah universitas pertama yang menawarkan PPE, yang sudah
menghasilkan para Lulusan yang menjadi politisi terkenal di Inggris dan di
dunia. Tahun pertama kuliah diawali dengan pelajaran filsafat. Maudy
mendapatkan pengetahuan dasar mengenai Existentialism (eksistensi, kebebasan
dan pilihan). Pada tahun kedua,
Maudy belajar lebih dalam mengenai
filosofi dalam konteks politik. Ia banyak membaca literatur dan pandangan dari
philosopher masa lalu seperti Plato, Jean-Jaques Rosseau, John Locke, Thomas
Hobbes, hingga Nicolo Machiavelli. Menurut Maudy, belajar politik akan sangat
bagus jika didukung pengetahuan ekonomi. Sedangkan dengan belajar filosofi,
kita akan dilatih berpikir lebih kritis akan suatu kebijakan atau aturan.
Dibalik
Maudy Ayunda yang sukses sebagai artis ternama Ia juga mempunyai kegemaraan
seperti menikmati kuliner seafood
disetiap aktivitas padatnya. Selain itu, Maudy juga mengkoleksi beberapa
penyanyi idolanya seperti Tompi, Agnes Monica, Taylor Swift, Burno Mars, Jhon
Mayer. Kecintaan Maudy Ayunda dunia musik memudahkan dirinya dengan sejumlah
alat musik seperti gitar, dan piano.
Maudy Ayunda adalah anak yang sangat berbakat dan multitalenta dan
memiliki sifat yang baik terhadap fans-fansnya, kehidupan gadis ini sangat
menggeluti kemampuannya di bidang seni maupun akademis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar