Selasa, 24 April 2018

Teks biografi

Bob Sadino

Bambang Mustari Sadino (lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung),9 Maret 1933 – meninggal di Jakarta, 19 Januari 2015 pada umur 81 tahun) atau akrab dipanggil Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.
Kehidupan awal
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Bob Sadino lahir pada 9 Maret 1939, namun sebenarnya Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933. Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed. Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang , Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
 Karier pengusaha
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton


Kematian
Kondisi kesehatan Bob Sadino merosot setelah istrinya, Soelami Soejoed meninggal dunia pada Juli 2014 Setelah sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Pondok Indah, pada19 Januari 2015, sore hari pkl. 18.05, Ia meninggal dunia karena sakit

Minggu, 22 April 2018

Biografi Tere Liye


Biografi Tere Liye




Tere Liye merupakan nama pena penulis novel Indonesia. Tere Liye lahir di Lahat, Indonesia, 21 Mei 1979 dengan nama Darwis. Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari seorang petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Tere Liye adalah anak keenam dari tujuh bersaudara yang tumbuh di dalam keluarga sederhana. Kehidupan masa kecil yang dilalui dengan penuh kesederhanaan berhasil membuatnya menjadi orang yang tetap sederhana juga sampai sekarang.
Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya di SMAN 9 Bandar Lampung. Pada saat menempuh pendidikan tinggi, ia merantau ke tanah Jawa dengan berkuliah salah satu universitas terbaik yakni Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi. Riwayat pendidikannya mampu menggambarkan sosok orang yang mempunyai kecerdasan sehingga tidak heran jika karya-karyanya menjadi begitu fenomenal.
Dengan tampilan khas yang sering menggunakan kupluk dan baju casual, Tere Liye menyampaikan bahwa menulis baginya adalah sebuah hobi. Selain menjadi penulis ia juga diketahui menjalani rutinitas sebagai pekerja kantoran dengan menjadi seorang akuntan di sebuah perusahaan. Bahkan pekerjaan ini masih ia tekuni sampai saat ini.
Tentang kehidupan asmaranya juga tak terlalu banyak diketahui. Namun, sekarang ia telah menikah dengan seorang perempuan cantik bernama Riski Amelia, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Sampai saat ini Tere Liye sudah menghasilkan banyak karya yang keseluruhan novelnya mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Bahkan beberapa novelnya sudah diangkat ke layar lebar dan menarik minat masyarakat Indonesia untuk menontonnya.
Diantaranya yaitu, Bumi (2014), Bulan (2015), Matahari (2016), Bintang (2017), Komet (coming soon), Hujan (2016), Pulang (2015), Rindu (2014), Pukat (2010), Burlian (2009), Eliana (2011), Amelia (2013), #AboutLove (2016), #AboutFriends (2017), Negeri Di Ujung Tanduk (2013), Sepotong Hati Yang Baru, Negeri Para Bedebah (2012), Berjuta Rasanya, Kau Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012), Sunset Bersama Rosie (2008), Kisah Sang Penandai (2007), Ayahku (BUKAN) Pembohong, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), Hafalan Shalat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2005), Bidadari – Bidadari Surga (2008), Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009), Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta, Tentang Kamu (2016).

Adipati Dolken, Si Tampan dengan Segudang Bakat

        Adipati Dolken adalah seorang aktor dari Indonesia. Pria bernama asli Adipati Koesmadji ini lahir di Jakarta, 19 Agustus 1991 sebagai anak kedua dari dua bersaudara. Adipati berasal dari keluarga broken home alias kedua orang tuanya telah bercerai dan kini ia tinggal bersama Sang ayah dan kakak perempuannya, Gianina Emanuella sedangkan Sang ibu kini berdomisili di Mesir.

Masa kecil aktor tampan dengan tinggi 177 cm ini lebih banyak dihabiskan di New Zealand. Adipati Dolken di masa kecilnya sejatinya sangatlah berbeda dengan Adipati yang kita ketahui saat ini, dimana menurut pengakuannya semasa kecil ia  seperti anak perempuan. Wajah imut, rambut belah tengah, dan ia termasuk anak yang cengeng alias gampang menangis. Tapi, menginjak usia yang ke 9 tahun, Adipati Dolken berubah menjadi anak yang pendiam. Terlebih ketika kedua orang tuanya bercerai. Perceraian kedua orang tuanya ini membawa dampak yang cukup signifikan bagi kepribadian Adipati. Saat kecil, ia bercita-cita menjadi seorang pemain sepak bola.  Itulah sebabnya ia dulu semasa kecil sempat masuk Klub Pelita dan sempat try out di PSSI kecil, tetapi ia tidak melanjutkan bergabung di klub tersebut.
Menginjak usia remaja, Adipati Dolken punya hobi baru yaitu bermain game online. Dimana dari pengakuannya ia pernah dalam tahap kecanduan. Dari kecanduannya tersebut, ia sempat tidak sekolah berbulan-bulan lamanya dan hampir tidak naik kelas. Untungnya di usianya yang masih muda itu dia mendapat sebuah tawaran berakting, akhirnya secara perlahan Adipati Dolken dapat melepaskan kecanduan permainan game onlinenya tersebut. Dengan kata lain bahwa dunia akting yang telah berhasil membebaskannya dari kecanduan game online tersebut.
Perkenalannya dengan dunia akting dimulai saat sang kakak yang bernama Gianina Emanuella yang lebih dulu terjun ke dunia akting membuka pandangannya akan masa depannya. Ia melihat dari berakting tersebut sang kakak dapat menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya ia mencoba peruntungannya, tak disangka ia mendapatkan peran di serial Kepompong. Dengan gaya yang terkesan maskulin, Adipati Dolken berhasil memukau pemirsa tanah air. Di sinetron tersebut, Adipati Dolken sukses berperan sebagai Virgo, tokoh ketua kelas yang cool dan maskulin. Dan dari aktingnya di sinetron Kepompong tersebut, nama Adipati Dolken mulai dikenal pencinta hiburan di Indonesia. 
Tak hanya Kepompong, aktor tampan  ini lalu mendapatkan sebuah tawaran untuk membintangi sejumlah sinetron stripping seperti Kejora dan Bintang (2009), Cinta Puteri (2009), Dia Jantung Hatiku (2010), Aliya (2011) dan Cahaya Gemilang (2012). Dan Adipati kembali mendapatkan tawaran sebagi pemeran utama saat membintangi sebuah sinetron yang berjudul “Heart Series 2 (2012) bersama dengan Yuki Kato.
Kemudian selain serial, Adipati Dolken juga melebarkan sayapnya kedalam dunia film. Aktor tampan yang gemar bermain sepak bola ini memulai debut awalnya di duni perfilman Sepatu Kets dan Putih Abu-Abu ditahun 2009. Dalam film garapan dari Nayato Fio Nuala ini, Aktor yang satu ini beradu akting dengan Aktris cantik Arumi Bacshin. Aktor muda Adipati Dolken kembali menggebrak dunia seni peran dengan bermain dalam beberapa film seperti Pocong Keliling (2010), ti 18+ (2010), 18++ Forever Love dan Malaikat Tanpa Sayap. Dan karir dari aktor tampan yang satu ini semakin menanjak naik setelah dirinya didapuk oleh sutradara Hanung Bramantyo untuk menjadi sang pemeran utama di dalam film Perahu Kertas dan Perahu Kertas 2 (2012). Bisa dibilang, namanya benar-benar melambung dan diperhitungkan sebagai salah satu aktor papan atas Indonesia sejak perannya di 2 film tersebut.
Pada tahun 2016-2018 ini Adipati juga telah membintai 5 judul film layar lebar yang menuai kesuksesan, yaitu Koala Kumal, Catatan Dodol Calon Dokter, Pertaruhan, Posesif, dan Teman Tapi Menikah. Berkat kesuksesannya di berbagai film dan serial yang telah ia bintangi, Kekasih dari Vanesha Prescilla ini telah mendapat banyak penghargaan antara lain pemeran pendukung pria terbaik FFI 2013, Asia News Model Award ajang Asia Festival  Model Award 2014 dan Aktor Favorit Indonesia Kids Choice Award 2014. 
Prestasi yang telah diraih aktor tampan berusia 26 tahun ini telah membuktikan bahwa kesuksesan yang ia raih bukanlah hanya bermodal dari wajahnya yang rupawan saja, namun berkat kerja keras serta semangatnya untuk bangkit dari keterpurukan serta mau untuk menggali potensi diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi adalah kunci kesuksesan aktor tampan yang satu ini.


Kamis, 19 April 2018

Teks Biografi

BIOGRAFI DANIEL MANANTA


   

        Daniel Mananta adalah salah seorang selebriti yang berprofesi sebagai pembawa acara. Daniel memulai karirnya sebagai VJ MTV pada tahun 2003 dan pernah sukses membawakan acara Indonesian Idol dari tahun 2006 sampai 2014 menggantikan Irgi Ahmad Fahrezi.
        Saat ini, nama lelaki yang lahir di Jakarta tahun 1981  itu berhasil masuk ke dalam jajaran pembawa acara papan atas di Indonesia. Bahkan pada tahun 2013, Daniel berhasil menyabet penghargaan sebagai Presenter Talent Show Terbaik versi Panasonic Gobel Award.
        Selain sukses menjalani karirnya sebagai pembawa acara multi talenta, Daniel juga sukses menjadi entrepreneur muda yang berhasil membangun sebuah brand unik dan orisinil. Lelaki ini merupakan pendiri sekaligus pemilik brand DAMN! yang terkenal dengan slogannya yaitu “Damn! I Love Indonesia.”
       Produk DAMN milik Daniel Mananta merupakan sebuah perusahaan pembuat kaos, jaket, dan pakaian anak muda dengan tagline uniknya “Damn! I Love Indonesia.”
       Nama DAMN sendiri ternyata berasal dari singkatan nama pendirinya yaitu Daniel Mananta. Karena Daniel sangat cinta pada Indonesia dengan budaya dan etnik-etniknya maka kemudian Daniel menambahkan “I Love Indonesia” pada produk kaosnya tersebut.
       Tagline dan brand tersebut ternyata tidak hanya unik tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang dalam. Daniel Mananta memiliki cita-cita agar anak muda Indonesia mampu mencintai dan bangga dengan budaya negaranya sendiri. Daniel juga ingin konsumen-konsumen asing bisa ikut mencintai budaya Indonesia.
        Sebelum DAMN didirikan, Daniel Mananta memang dikenal memiliki bakat bisnis dari kedua orang tuanya. Sejak duduk di bangku SMA, lelaki tampan ini pernah menjalani berbagai bisnis, mulai dari bisnis MLM (Multi Level Marketing) sampai pernah membuka sebuah toko baju berkonsep Jepang  di WTC mangga Dua.
        Semua bisnisnya ini dimodali dengan tabungan yang disimpan selama bekerja sambilan di warung ayam bakar. Meskipun memiliki bakat bisnis yang mumpuni, bukan berarti Daniel selalu sukses dan berhasil. Bisnis toko baju ala Jepang miliknya sempat lesu dan tidak menghasilkan keuntungan. Tetapi bukan Daniel Mananta namanya jika mudah menyerah. Tanpa pikir panjang Daniel lalu mengubah konsep tokonya sehingga berkaitan dengan dunia musik kemudian lahirlah DAMN Black Label.
        Menurut Daniel Mananta, kunci kesuksesan bidang usaha fashion terletak pada keunikan dan identitas sebuah produk. Identitas DAMN terletak pada tagline-nya yang unik dan desain kaosnya yang sederhana tetapi mampu membuat orang tertarik untuk membeli produk-produk perusahaan tersebut.
        Jika sebuah produk fashion mampu memiliki orisinalitas dan keunikan pada produknya, bukan tidak mungkin produk tersebut bisa menjadi pionir atau bahkan tolak ukur munculnya produk-produk lain yang serupa. Seperti yang terjadi pada DAMN
        Setelah berjuang selama kurang lebih tiga tahun, Daniel akhirnya berhasil mengangkat produk DAMN menjadi salah satu produk favorit anak muda Indonesia. Usahanya pun berkembang pesat hingga memiliki beberapa store selain store utamanya di FX Plaza. Kini selain kaos, DAMN juga memproduksi berbagai produk kekinian seperti jaket, topi, dan celana dengan desain dan tagline khas milik perusahaan ini.



Rabu, 18 April 2018


Hamzah Izullhaq

Orientasi
Entrepreneur berusia 18 tahun ini tidak ingat secara pasti kapan pertama kali dirinya mulai berdagang. Namun satu hal yang pasti adalah bibit-bibit kemandiriannya telah terbentuk sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan, menjual koran, hingga menjadi tukang parkir serta ojek paying. Hamzah Izzullhaq, demikian nama entrepreneur muda ini memoles jiwa entrepreneurship-nya. Bertujuan menambah uang saku, ia melakoni semua itu di sela-sela waktu luang saat kelas 5 SD. Hamzah, Begitu Ia sering disapa, lahir tanggal 26 April 1993, dari keluarga menengah sederhana. Sang ayah berprofesi sebagai dosen sementara ibunda adalah guru SMP. Secara ekonomi, Hamzah tak kekurangan. Ia senantiasa menerima uang saku dari orangtuanya. Namun terdorong oleh rasa ingin mandiri dan memiliki uang saku yang lebih banyak, Hamzah rela menghabiskan waktu senggangnya untuk mencari penghasilan bersama dengan teman-temannya yang secara ekonomi masuk dalam kategori kurang mampu.
Peristiwa dan masalah
                Hamzah mulai menekuni bisnisnya secara serius ketika beranjak remaja dan duduk di bangku kelas 1 SMA. Ia berjualan pulsa dan buku sekolah setiap pergantian semester. Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini melobi sang paman yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per buku. “Buku itu lalu saya jual ke teman-teman dan kakak kelas. Saya beri diskon untuk mereka 10%, sehingga saya mendapat 20% dari setiap buku yang berhasil terjual. Alhamdulillah, saya mengantongi nett profit pada saat itu mencapai Rp 950 ribu/semester,” tutur Hamzah kepada Ciputra Entrepreneurship.com.
            Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan keuntungan buku kemudian ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar. Omset yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher pulsa pun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu. “Sampai sekarang etalase untuk menjual pulsa masih tersimpan di gudang rumah,” kenang Hamzah sambil tertawa.                       Dengan menyimpan rasa kecewa, Hamzah berusaha bangkit. “Saya sangat suka membaca buku-buku pengembangan diri dan bisnis. Terutama buku “Ciputra Way” dan “Quantum Leap”. Sehingga itu yang membuat saya bangkit ketika rugi berbisnis,” jelasnya. Bermodal sisa tabungan di bank, Hamzah mulai berjualan pulsa kembali. Beberapa bulan kemudian, tepatnya ketika ia kelas 2 SMA, Hamzah membeli alat mesin pin. Hal itu nekat dilakoninya karena ia melihat peluang usaha di sekolahnya yang sering mengadakan sejumlah acara seperti pentas seni, acara OSIS dan kegiatan ekstra lainnya, yang biasanya membutuhkan pin serta stiker. Dari acara-acara di sekolah, ia menerima order yang cukup besar. Tapi lagi-lagi ia harus menerima kenyataan merugi lantaran tak menguasai teknik,  sehingga banyak produk orderan yang gagal cetak dan mesinnya pun rusak. “Ayah sedikit marah dengan kerugian yang saya buat itu,” lanjut Hamzah.
             Hamzah merenung dan membaca biografi pengusaha sukses untuk menumbuhkan kembali semangatnya. Tak berapa lama, ia mulai berjualan snack di sekolah yang biasanya berupa roti, piza dan kue-kue. Profit yang terkumpul dari penjualan makanan ringan itu sebesar Rp5 juta. Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk “Community of Motivator and Entrepreneur (COME)”. Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha “franchise” bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. “Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang,” terangnya.
            Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. “Saya meminjam Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,” kenang Hamzah.
            Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area Tangerang.
            Sejak bulan Agustus lalu, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan. “Saat ini saya sedang mencicil perlahan-lahan modal yang saya pinjam 2 tahun lalu dari ayah. Alhamdulillaah, berkat motivasi dan Pak Ci saya sudah bisa ke Singapore dan Malaysia dengan hasil uang kerja keras sendiri,” ujarnya.
            Menurut Hamzah, dari pengalamannya, berbisnis di usia muda memiliki sejumlah tantangan plus kendala misalnya diremehkan, tidak dipercaya dan lain sebagainya. Hal itu dianggapnya wajar. “Maklum saja, sebab di Indonesia, entrepreneur muda dibawah 20 tahun masih amat langka. Kalau di Amerika usia seperti saya ini mungkin hal yang sangat biasa,” tutupnya. Tetapi yang perlu di tekankan ketika bisnis itu adalah semangat dan prinsip. Prinsip-prinsip yang harus ditekankan pada entrepreneur, 1. Memperbaiki hubungan dengan para pebisnis dan meningkatkan kualitas, 2 Janganlah memulai bisnis dari 0, missal ada tangga 0-5 maka pilihlah tanggga yang ke 4/5, 3 Terpenting adalah kerja “action” dan bertindak, 4 Perbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan Orang tua, 5 Selalu ingat pada orang lain,  dan selalu tanamkan “the power of giving” bersedekah dan selalu berbagi dengan orang lain.
Reorientasi
                Hamzah adalah seorang anak muda yang patut  dicontoh oleh generasi penerus bangsa, karena semangat dan kerja kerasnya, di usia muda ia dapat menjadi jutawan. Ia adalah seorang yang punya prinsip sekaligus berjiwa social dan selalu menekankan pada agama, karena itulah ia dapat sukses di usia yang masih belia. Dengan adanya peristiwa ini, seharusnya anak muda sekarang bisa mencontohnya ,” tak perlu menunggu nanti jika sekarang bisa“ itulah sesuatu yang harus ditekankan pada pemikiran kita sekarang. Hamzah anak muda yang sukses dan memiliki kepribadian yang baik, dengan segala kerja kerasnya ia pantang menyerah dan selalu berusaha dan akhirnya terbuktilah hasilnya. Sebenarnya jika kita bisa fokus dan telaten dalam salah satu hal yang kita sukai, maka hasilnya pun juga akan maksimal . Itulah Hamzah Izullhaq sang “young entrepreneur”.

TEKS BIOGRAFI DODIT MULYANTO


TEKS BIOGRAFI DODIT MULYANTO

                Dodit Wahyudi Mulyanto atau cukup Dodit Mulyanto lahir di Blitar, Jawa Timur, 30 Juni 1985 adalah pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Najmanya mulai dikenal secara luas setelah dia mengikuti kompetisi stand up comedy Indonesia (SUCI) di Kompas TV Ciri khas yang paling mudah diingat dalam penampilan Dodit saat di panggung adalah pembawaannya yang kalem dan membawa biola, meski kadang tidak dimainkan

                Sebelum menjadi komedian, Dodit berprofesi sebagai guru musik di SD Katolik Santa Clara Surabaya dan SMP Katolik Santa Clara Surabaya. Lulusan jurusan Pendidikan Geografi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini kali pertama tampil dalam show stand-up comedy di sebuah kafe di Surabaya pada tahun 2012. Saat itu ia maju ke panggung tanpa persiapan apapun, dikarenakan teman-temannya yang memaksanya untuk mencoba.
Setelah itu ia mengikuti Stand-up Comedy Indonesia season 4 di Kompas TV bersama komika (stand-up comedian) lainnya seperti Abdurrahim Arsyad, Yudha Keling, dan lainnya. Namun tersisih di show ke-13.
Sebagai komedian ia selalu membawa karakter khas nya sebagai apa yang disebut "Pria Jawa yang memegang erat budaya Eropa". Selain itu dalam banyak penampilannya ia selalu membawa biola sebagai penunjang penampilannya.Ia juga memiliki ciri khas lain seperti membuka penampilannya dengan kata kata “Hai guys… Selamat malam penggemar, masyarakat, penduduk, khalayakramai” dan melontarkan gombalan (rayuan) kepada salah satu penonton perempuan seperti" Ini panah cinta buat kamu, iya kamu…". Dodit selalu menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang memiliki masa kecil yang senang bermain di sawah dan hal ini terkadang dimasukkannya ke dalam materi komedinya. Selain itu, ia memiliki kebiasaan unik sebelum tampil dalam shownya: sepuluh menit sebelum tampil ia menarik napas panjang, melakukan gerakan ala tai chi, lantas berteriak-teriak, lima menit kemudian ia minum air putih banyak-banyak lalu duduk diam tanpa mau diganggu. Sejak SUCI 4 Show 8, Raditya Dika menjadi sasaran Dodit ketika ia sedang bercanda.
               
                Dalam penampilannya Dodit mulyanto sering kali menyisipkan sindiran sindiran terhadap orang jawa saat ini yang suka menjadi orang yang ke kota  kotaan. Seperti dalam penampilannya di suca kompas tv dodit pernah mengatakan “saya minum air putih muntah”itu merupakan sindiran dodit terhadap orang jawa yang muntah minum air putih. Meskipun ia senang menyindir menyindir orang tetapi ia tetap hidup dengan rendah hati. Walapun kadang kadang di penampilannya ia juga sering kali melakukan roasting terhadapa komika komika lainnya. Karena itu merupakan salah satu adegan yang harus dilakukan untuk memnuhi kebutuhan acara televisi tersebut. Dodit mencita citakan semoga untuk komika lainnya dapat go internsional seperti panji dan kawan kawan lainnya.



Selasa, 17 April 2018


Onno Widodo Purbo


Onno Widodo Purbo adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi   informasi asal Indonesia. Onno lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal  17 Agustus 1962. Onno merupakan anak dari Ibu Partini dan Bapak Hasan Poerbo. Hasan Poerbo adalah seorang profesor di ITB dalam bidang lingkungan hidup yang lebih banyak memihak pada rakyat kecil. Selain itu, Onno juga dianugerahi beberapa anak antara lain Ito, Reza, Atik, Derry, Dzaq, dan Zhafif dari istrinya yang bernama Nurlina Noertam Purbo.

Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 Ia mengajukan skripsi berjudul "Perancangan dan implementasi rangkaian RS232C 8  kanal & program untuk praktikum" dengan bimbingan Prof. DR. Samaun Samadikun dan Dr. Adang Suwandi. Dua tahun kemudian pada tahun 1989, ia menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di McMaster University, Kanada di bidang Semi Konduktor Laser. Tesis yang diajukan adalah "Numerical models for degenerate and heterostructure semiconductor diodes" di bawah bimbingan Prof. Dr. D.T. Cassidy dan Prof. DR. S.H. Chisholm.

Lima tahun kemudian ia mendapat gelar Ph.D dari Universitas Waterloo, Kanada, di bidang Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk satelit dengan mengajukan tesis "Studies on Polysilicon Emitter Transistors made on Zone-Melting-Recrystallized Silicon-on-Insulator" dibawah bimbingan Prof. Dr. C.R. Selvakumar.

Selain pakar, Onno juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar. Sebagai aktivis Onno dikenal dalam upayanya memperjuangkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah Wajan bolic, sebagai upaya  koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya  masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta penerapan Open BTS. RT/RW-Net adalah salah satu dari sekian banyak gagasan yang Onno ajukan yang mengukir sejarah internet di Indonesia.

Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi media, seminar, konferensi nasional maupun internasional terutama untuk memberdayakan masyarakat Indonesa menuju masyarakat berbasis pengetahuan. Lebih dari 40 judul buku dengan topik sekitar Internet, Open Source, Linux, Keamanan Jaringan, Wireless Internet, Internet Telepon (VoIP). Beberapa diantaranya dalam bahasa Inggris dan dapat di download di internet.

Beberapa buku tersebut diantaranya, 1998, Onno W. Purbo, Gadang Ramantoko, Khrisnahdi Pribadi, Bobby Nazief, “Kerangka Konseptual Nusantara 21”, Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika. 1998, Onno W. Purbo, Akhmad Daniel Sembiring, "Java & Javascript", Elexmedia Komputindo. 2000, Onno W. Purbo, "Teknologi Warung Internet", Elexmedia Komputindo. 2000, Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel Sembiring, "Linux RedHat", Elexmedia Komputindo, 2000 ISBN 97920146752000, Tabratas Tharom dan Onno W. Purbo, "Pengolahan citra mobil robot", Penerbit ITB, 2000 ISBN 979929925X2000, Onno W. Purbo et.al., "Buku pintar internet membangun Web-E-Commerce", Elex Media Komputindo, 2000, ISBN 97920140202000, Onno W. Purbo, Kresno Aji, "Buku pintar internet linux untuk warung internet", Elex Media Komputindo, 20110211.pdf2012, Onno W. Purbo, "Membuat sendiri Cloud Computing Server menggunakan Open Source", Penerbit Andi, 2013, ISBN 978-979-29-3490-82015, Jordan Andrean, Onno W. Purbo, Andri Johandri, "Hacking Streaming: Jurus Sakti Membangun Server Streaming dengan Nginx-RTMP", Elexmedia,

Lebih dari 163 kota besar di 34 negara di kunjungi dalam perjalanan hidupnya dan ia percaya filosofi copyleft (sumber terbuka), banyak tulisannya dipublikasi secara gratis di internet. Sebagai pakar teknologi, Onno hanya menggunakan netbook dan telepon seluler Android merek lokal. Pada Tahun 2013, Ia bergabung sebagai dosen di Surya University, universitas yang didirikan oleh fisikawan Prof. Yohanes Surya, Ph.D.

Selain itu juga, Onno juga menerima beberapa penghargaan dan pengakuan tingkat nasional dan internasional, seperti 1987, Lulusan Terbaik, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung. 1992, Masuk dalam buku "American Men and Women of Science", R.R.Bowker, New York (Amerika Serikat). 1994, Profil Peneliti, KOMPAS 26 Desember 1994. 1996, Menerima "Adhicipta Rekayasa", dari Persatuan Insinyur Indonesia. 1997, Menerima "ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award", dari ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO). 2000, Masuk dalam buku "Indonesia Abad XXI: Di Tengah Kepungan Perubahan Global", Editor Ninok Leksono, KOMPAS. 2000, Award for Indonesian Internet Figure, KADIN Telematika Award. 2002, Eisenhower Fellow, dari Eisenhower Fellowship (Amerika Serikat). 2003, Sabbatical Award, dari International Development Research Center (IDRC) (Kanada). 2005, Ashoka Senior Fellow, dari Ashoka (Amerika Serikat). 2008, Menerima "Gadget Award Exclusive Appreciation", dari Majalah Gadget. 2008, Menerima "IGOS Summit 2 Award"dari Menkominfo "Atas Semangat dan Perjuangan menyebarluaskan pemanfaatan Open Source di Indonesia. 2008, Masuk dalam buku "Indonesia 100 Innovators", Business Innovation Center. 2008, Menerima Gelar "Pahlawan Generasi Masa Kini" dari Modernisator. 2009, Indigo Fellow: Digital Community Fellow, dari PT Telekomunikasi Indonesia. 2009, Anugerah "TIRTO ADHI SOERJO" kategori Pelopor / Pemulai, dari Indonesia Buku. 2009, Anugerah "Competency Award 2009" dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 2010, Anugerah "Tasrif Award" dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). 2014, Ganesha Innovation Championship Awards (GICA) 2014. 2015, Penerima PIAGAM INTERNET Dalam MUNAS APJII VIII 2015.

Dalam perkembangannya, Onno W. Purbo mampu menciptakan beberapa karya atau sistem operasi antara lain, Distro Linux, Distro SchoolOnffLine, Distro SMEOnffLine, Distro ORARINux, Distro SekolahNux’, dan Distro IPTEKNux.


Biografi Didi Kempot


Biografi Didi Kempot


Perjalanan karier tidaklah harus dengan harta kekayaan tetapi juga dengan kenekatan dan keberanian, seperti yang dialami oleh seorang Dionisius Prasetyo atau lebih dikenal dengan nama Didi Kempot. Didi Kempot merupakan artis campursari yang sangat terkenal di Kota Solo.
Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966. Didi merupakan putra dari seorang pelawak terkenal dari Kota Solo, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto atau Mbah Gudel.Ranto Edi Gudel adalah seorang pelawak kawakan Srimulat. Kakak Didi adalah Mamiek Podang yang juga seorang pelawak  senior Srimulat.
Awal karir seorang Dionisius adalah ketika ia berkeinginan menjadi seorang seniman terkenal sangatlah besar. Ia meminjam gitar kepunyaan temannya sewaktu SMA untuk digunakannya belajar. Karena ingin punya gitar sendiri, Didi nekat menjual sepeda jengki hadiah dari ayahnya sewaktu ulang tahun. Sepeda itu dijual dengan harga Rp.4000,00-, untuk membeli gitar. Modal nekat dan tekat yang membara, Didi berangkat ke Ibukota Jakarta untuk menjadi seorang seniman terkenal.
Namun, ketika di Jakarta hidup tak semudah yang dibayangkan. Didi akhirnya mengamen bersama teman-temannya sesama pengamen jalanan untuk memperolah uang dan bekal hidup. Bersama teman-temannya yang sesama pengamen jalanan ia mendirikan grup musik akustik yang diberi nama “Kempot Band”  atau kependekan dari Kelompot Penyanyi Trotoar.
Sampai akhirnya sang kakak, Mamiek Podang tahu bahwa adiknya pengamen, Mamiek awalnya tidak menyangka adiknya adalah seorang pengamen. Meskipun Didi adalah anak orang yang berada tapi Didi tidak ingin mengekor pada keberhasilan ayah dan kakaknya.
Pada saat itu akhirnya bakat penyanyi yang dimiliki Didi diketahui oleh seorang produser bernama Pompi, seorang mantan personel No Koes. Tahun 1994, Didi diajak rekaman album kompilasi bersama Batara Group dari Suriname. Setelah sukses bersama Batara Group, Didi langsung terkenal dan ia memutuskan untuk bersolo karir.
Saat ia mulai bersolo karir, ia pertama kali melantunkan lagu dangdut. Saat itu ia bersama dengan Dasa Studio untuk mengerjakan album perdananya yang berjudul “Stasiun Balapan” yang rilis di tahun 1999.
Album tersebut mulai meledak di pasaran dan mendapat respon yang baik. Kontrak baru pun sudah disiapkan oleh Dasa Studio. Namun, IMC Record sudah lebih dulu menawari Didi untuk rekaman album kedua. Dan album kedua tersebut diberi judul “Plong” yang rilis tahun 2000. Hingga, awal pertengahan tahun 2001 ia merekam album ketiganya yang berjudul “Ketaman Asmoro” yang meledak pula seperti album-album sebelumnya.
Kesuksesan Didi tak hanya sampai disitu. Di albumnya yang berjudul “Poko’e Melu” ia berduet dengan Yan Vellia, istrinya. Sejak merilis album ini ia mulai membentuk grup musiknya sendiri yang diberi nama “Lare Jawi” atau dalam Bahsa Indonesia artinya Anak Jawa. Dimanapun ia konser ia selalu menyertakan orkes campursarinya ini. Sejak saat itu seorang Didi Kempot mulai menyedot perhatian. Didi yang saat itu sedang terkenalnya akhirnya ia konser yang diliput televisi dan keinginan Didi menjadi seorang seniman pun tercapai.
Dionisius Prasetyo dulunya adalah seorang penganut agama Kristen. Namun, semenjak ia menikah dengan Yan Vellia yang sebelumnya adalah teman kerjanya justru menjadikan Dionisius seorang muallaf pada tahun 1997.

Teks Biografi



Merry Riana
 

Merry riana merupakan seorang pengusaha, penulis dan juga motivator dari indonesia. Beliau memiliki nama lengkap merry riana. Lahir di jakarta 29 mei 1980. Anak dari Ir. Suanto Sosro Saputro dengan Lynda Sanjan.
Pada tahun 1998, setelah lulus dari SMA, merry riana ingin melanjutkan studynya di universitas tri sakti dengan jurusan teknik elektro, namu keinginan tersebut gagal karena ada nya kerusuhan besar pada saat itu di jakarta.karena kondisi yang tidak aman, ayahnya mengirim merry untuk kuliah di luar negeri dan singapura yang dipilih karena sistem pendidikan yang dimiliki bagus serta jaraknya yang relatif dekat.
Pada tahun 1998, merry riana mulai kuliah di nanyang technological university dengan juruan electrical dan elechtronic engieering. Jurusan tersebut dipilih karena paling masuk akal baginya yang saat itu bercita cita menjadi insinyur. Namun sebelumnya merry riana pernah gagal saat tes bahasa inggris di universitas itu. Karena tanpa adanya persiapan yang memadai. Pada saat itu pula dana yang dimiliki merry tidak memadahi sehingga ia meminjam dan beasiswa dari bank pemerintah singapura sebesar $40000 dan ia harus melunasi pinjaman tersebut setelah lulus kuliah dan bekerja. Merry mulai terjun ke dunia bisnis meski tanpa pengalaman bisnis yang memadai. Ia menyadari untuk memenuhi impiannya yaitu sukses pada usia 30 tahun dalam pekerjaan biasa tidak cukup, ia mencoba peruntungan di berbagai peluamng bisnis mulai dari bisnis pembuatan skripsi, mencoba menanam saham,bisnis MLM namun semua berakhir dengan kegagalan bahkan pada saat ia mencoba terjun ke multi level ia mendapat kerugian hingga $200.
Dengan usaha yang dilakukaa, Merry sukses sebagai Financial Consultan yang menjual produk keuangan dan perbankan. Pada tahun pertama ia mendapat penghasilann S$200.000atau setara dengan 1,5 milyar rupiah. Pada tahun 2003  ia mendapat penghargaan penasehat baru teratas yang notabene sangat diidamkan banyak orang yg berprofesi penasehat keuangan. Pada tahun 2004, dengan prestasi yg cemerlang ia di proklamasikan menjadi manager.

Teks Biografi

Perjalanan Karir Seorang Via Vallen Maulidia Octavia atau yang lebih dikenal dengan nama Via Vallen merupakan seorang penyanyi yang ber...