Indonesia
telah dikenal dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi keramahan dan sopan
santun. Nilai budaya dan karakteristik budaya bangsa sangat kental. Namun,
kebanggaan akan hal itu sudah sirna, karena budaya sopan santun sekarang sudah
tidak dihiraukan dan diindahkan lagi.
Para
guru dari Australia, yang Merupakan peserta program Building Relations Through Intercultural Dialogue and
Growing Engagement (BRIDGE) mengatakan bahwa budaya sopan santun muncul
dari para siswa bukan secaera otomatis melainkan dari sikap dan perilaku
profesional yang ditunjukkan guru ketika bertugas. Namun, budaya sopan santun
dari tahun ke tahun semakin memudar. Banyak anak muda atau remaja yang
kehilangan sopan santunnya kepada teman sebaya, orang tua, dan baik ibu guru. Siswa
tidak lagi menghormati guru, tidak lagi mau membantu orang tua, dan masih
banyak lagi fakta lainnya.
Berkurangnya
sopan santun tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya karena pengaruh
perkembangan TIK, modernisasi kultur, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat
terlarang, dan kurangnya pembiasaan sopan santun.
Keadaan
seperti itulah yang sekarang menjadi permasalahan yang serius bagi bangsa
Indonesia. Apabila budaya tersebut hilang, maka kita semua akan rugi, bukan
hanya para orang tua tetapi juga anak itu sendiri. Karenanya, budaya sopan
santun perlu dimunculkan kembali dengan mengambil inisiatif seperi melatih anak
kita sejak dini, tidak meremehkan kurang sopannya anak, mengenalkan dan
mengajarkan ilmu agama kepada anak, dan menegur anak dengan lembut dalam artian
tidak mengasari anak jika anak itu masih kecil dan sekiranya masih bisa diatur.
Jika para orang tua dan anak bekerja sama maka sopan santun pun akan terjaga
pula.
Permasalahan
sopan santun di atas merupakan masalah serius yang harus segera
ditindaklanjuti. Karena sopan santun merupakan hal yang sangat penting dan
dengannya pula masa depan bangsa terjamin akhlakul karimahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar