Gita Savitri Devi, Role Model Anak Muda Zaman Sekarang

Gita Savitri Devi, gadis cantik keturunan Palembang ini lahir di Jakarta tanggal 27 Juli 1992. Gita, panggilan akrabnya, adalah mahasiswa S-2 jurusan kimia murni di Freie Universität Berlin. Selain seorang mahasiswa dia juga seorang youtuber dan influencer. Dia memanfaatkan followers dan subcribersnya untuk menyebarkan pesan-pesan positif. Sekarang ia berdomisili di Berlin, Jerman dan sedang menyelesaikan studi S2-nya di universitas yang sama. Dia aktif membuat vlog (video blog) tentang kesehariannya di Jerman sebagai mahasiswa. Dia juga menulis blog yang berisi tulisan tentang opininya menengenai beberapa hal.

Selain menekuni dunia youtube, Gita juga berbakat di bidang musik. Sejak umur 5 tahun, Gita sudah diperkenalkan dengan dunia tarik suara oleh ibunya. Ia juga sempat mengasah kemampuannya di BISS yang saat itu masih dibawah binaan Alm. Elfa Secioria. Bersama Elfa’s Choir ia pernah membawa nama baik Indonesia dalam World Choir Games di Xiamen, Cina dan mendapat medali dari setiap kategori yang diikuti. Karena itu juga, dia mengawali karirnya di youtube dengan membuat mini cover beberapa lagu. Tak jarang dia juga berduet dengan teman-temannya. Selain membuat cover di youtube, dia juga bernyayi di beberapa event yang diselenggarakan oleh kedutaan Indonesia di Jerman. Karena bakatnya juga, Gita berkesempatan bertemu dengan Kunto Aji dan Tulus saat mereka mengisi salah satu acara yang diselenggarakan oleh KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Jerman. Sampai akhinya, Desember tahun lalu, dia merilis sebuah single berjudul “Seandainya” bersama Paulus Andreas Partohap.

Gita lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan. Menurutnya, jika kita memiliki pendidikan yang tinggi kita akan memiliki pegangan hidup di masa depan. Setelah lulus SMA, orang tuanya memberinya pilihan, ingin kuliah di Indonesia atau di Jerman. Orang tuanya merasa pada saat itu, kondisi di Indonesia kurang kondusif untuk menuntut ilmu.  Karena keinginannya juga, Gita tak pikir panjang. Dia mengambil kesempatan tersebut dan terbang ke Jerman untuk mengambil S-1 jurusan kimia murni.  Alasan lain Gita memilih kuliah di Jerman dengan alasan orang tuanya juga pernah tinggal dan merasakan bagaimana kualitas pendidikan disana. Selain itu, dia dapat melatih mental karena ia tinggal sendiri di negari orang.

Pada Oktober 2010, Gita pun berangkat ke Jerman. Dikarenakan banyaknya kerabat yang tinggal di Jerman, orang tuanya lebih mudah mengurus keberangkatannya. Tetapi setelah sampai dia tidak bisa  langsung kuliah karena sistem pendidikan di Jerman berbeda dengan di Indonesia yang memberlakukan 13 tahun wajib belajar. Selama setahun, dia mengikuti Studienkolleg. Disana dia mengulangi pelajaran SMA, tapi dengan sistem pembelajaran ala Jerman yang teoritis. Di akhir masa studienkolleg, dia bisa memilih jurusan apa yang akan di ambil saat kuliah, kimia atau fisika. Dengan beberapa pertimbangan, dia memilih jurusan kimia. Menurutnya 3 bulan awal kuliah adalah masa-masa sulitnya karena dia harus belajar sesuatu dengan bahasa asing sebagai pengantar yang belum terlalu dia kuasai. Tetapi dia tidak pernah menyerah untuk belajar.

Gita memulai karirnya di dunia youtube pada tahun 2009. Dia terinspirasi dengan beberapa youtubers yang saat itu sedang booming. Sampai akhirnya, dia melihat video cover lagu dari Gamaliel dan Audrey Tapiheru. Sejak saat itu dia memutuskan untuk mulai membuat mini cover yang di uploud di youtube channel pribadinya. Dia sempat membuat video keseharian mahasiswa disana bersama teman-temannya. Akhirnya, tahun 2016, dia mulai aktif membuat vlog di chanel youtube pribadinya. "Awalnya terinspirasi dari orang-orang yang nge-YouTube omongannya kasar dan yang nonton anak-anak kecil. Aku merasa bertanggung jawablah, ini anak-anak muda nggak tahu mungkin orangtuanya sibuk cari uang jadi nggak ada yang perhatian, apa gimana. Nah aku ingin pelan-pelan kasih tahu mereka ada tontonan yang lebih bermakna. Dan biar mereka berpikir lebih kritis ke depannya," jelasnya ketika diwawancarai wolipo.detik.com .

Seiring berjalannya waktu, chanel youtubenya berkembang pesat. Video tentang kehidupannya disana digemari banyak orang. Kebanyakan karena mereka ingin tahu bagaimana hidup di luar negeri itu, bagaimana keseharian mereka, gaya hidup, lingkungan disana, dan beberapa hal yang tidak bisa kita jumpai di Indonesia. Sikapnya didepan kamera yang apa adanya dan tidak neko-neko juga menjadi faktor mengapa ia dijadikan role model oleh anak muda zaman sekarang. Pola pikirnya yang terbuka juga patut dijadikan contoh. Dia membuat sesi berbagi pendapat dan pengalaman yang diberi judul ‘Beropini’ dan ‘Tentang Jerman’. Dalam sesi Beropini, wanita berusia 25 tahun ini, membahas tentang berita dan beberapa isu yang terjadi di Indonesia, Jerman, maupun di negara lain. Dia mempersilahkan viewersnya untuk membagikan pendapatnya di kolom komentar tentang hal yang sedang dia bicarakan. Dalam sesi Tentang Jerman dia membicarakan tentang bagaimana dia hidup di Jerman. Seperti tentang bagaimana biaya hidup, bagaimana ia belajar, bagaimana kehidupannya sebagai muslim disana dan lain-lain.

Wanita yang berhijab mulai tahun 2015 ini, juga mengikuti beberapa event Internasional. Salah satunya adalah Youtube Creator for Change pada tahun 2016 dan 2017. Acara tersebut diikuti oleh youtubers dari banyak negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Turki, Australia, Indonesia, dan masih banyak lagi. Mereka membuat projek berkolaborasi dengan youtube untuk menyampaikan berbagai pesan positif kepada viewersnya. Dia juga berkesempatan traveling ke beberapa negara untuk mengeksplore kekayaan dan budaya negara tersebut.  Dia juga menjadi pembicara dalam beberapa event lokal ketika dia pulang ke Indonesia pertengahan tahun lalu. Selebgram yang katanya mirip Kim Ji-Won ini, juga sempat menjadi bintang tamu dalam beberapa acara televisi. Bulan Ramadhan ini dia akan hadir membawakan suatu program di salah satu chanel televisi ternama.